Amalan yang Perlu Dilakukan Saat Kehilangan Barang Berharga
pernah mengalami kehilangan handphone, motor, dompet, laptop, atau barang berharga lainnya? Kalau pernah sekali, mungkin masih biasa saja. Tapi kalau sudah lebih dari sekali, apalagi sampai berulang kali, ini yang perlu dilakukan:
1. Introspeksi dan cari tahu penyebabnya
Barangkali kita sering sembarangan parkir kendaraan, sehingga kecurian? Atau sering asal menaruh handphone di sembarang tempat? Atau kurang menghargai barang yang kita miliki, apapun itu... introspeksi perlu dilakukan agar kejadian yang sama tidak terjadi lagi.
2. Berusaha mencari atau memblokir
Jika masih bisa ditelusuri untuk dicari, kita punya kewajiban berusaha untuk mencari barang yang hilang tersebut, sekadar untuk meluruhkan kewajiban. Entah dengan melapor polisi, atau menyelidiki orang-orang yang kemungkinan terlibat atas kehilangan barang tersebut, tetap dengan menggunakan asas praduga tak bersalah pastinya. Juga bisa melakukan amalan yang diajarkan oleh Sahabat berikut:
Riwayat dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, dimana beliau mengajarkan doa ketika kehilangan barang. Dari Umar bin Katsir, dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, beliau menjelaskan amalan ketika kehilangan barang,
يتوضأ ويصلي ركعتين ويتشهد ويقول: «يا هادي الضال، وراد الضالة اردد علي ضالتي بعزتك وسلطانك فإنها من عطائك وفضلك»
”Dia berwudhu, kemudian shalat 2 rakaat, setelah salam lalu mengucapkan syahadat, kemudian berdoa,
يَا هَادِيَ الضَّال، وَرَادَّ الضَّالَة ارْدُدْ عَلَيَّ ضَالَتِي بِعِزَّتِكَ وَسُلْطَانِكَ فَإِنَّهاَ مِنْ عَطَائِكَ وَفَضْلِكَ
Ya Allah, Dzat yang melimpahkan hidayah bagi orang yang sesat, yang mengembalikan barang yang hilang. Kembalikanlah barangku yang hilang dengan kuasa dan kekuasaan-Mu. Sesungguhnya barang itu adalah bagian dari anugrah dan pemberian-Mu’.”
Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf no. 29720, al-Baihaqi dalam ad-Da’awat al-Kabir (2/54). Baihaqi mengatakan,
هذا موقوف وهو حسن
Ini adalah hadits mauquf [perkataan shahabat] dan hadits ini statusnya adalah hasan”
Demikian pula dinyatakan oleh Abdurrahman bin Hasan, bahwa perawi untuk riwayat Baihaqi adalah perawi yang tsiqqah (terpercaya). (Tahqiq al-Wabil as-Shayib, Abdurrahman bin Hasan dibawah bimbingan Dr. Bakr Abu Zaid. sumber: konsultasisyariah)
Akan tetapi kalau sudah kehilangan jejak sama sekali, maka cobalah memblokir. Misalnya kehilangan dompet, blokir kartu kredit dan atm yang ada di dalamnya, atau kalau kehilangan hp, beritahukan pada rekan-rekan agar waspada jika ada yang menghubungi dari nomor tersebut.
3. Bersyukur
Lho kok bersyukur? Ya, karena beserta kesulitan ada kemudahan. Semoga segera memperoleh ganti yang lebih baik dan lebih banyak.
Selain itu, kita juga perlu menyadari bahwa jatah pencuri adalah barang haram. Barangkali Allah menghilangkan barang tersebut karena ingin mengurangi dosa yang kita lakukan atau justru menghilangkan harta haram dari diri kita.
Dari Anas, beliau berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi hamba-Nya, maka Allah segerakan hukuman atas dosanya di dunia. Dan apabila Allah menghendaki keburukan pada hamba-Nya maka Allah tahan hukuman atas dosanya itu sampai dibayarkan di saat hari kiamat.” (Hadits riwayat At Tirmidzi dengan nomor 2396 di dalam Az Zuhud. Bab tentang kesabaran menghadapi musibah. Beliau mengatakan: hadits ini hasan gharib. Ia juga diriwayatkan oleh Al Haakim dalam Al Mustadrak (1/349, 4/376 dan 377). Ia tercantum dalam Ash Shahihah karya Al Albani dengan nomor 1220).
4. Mengikhlaskan
Dalam sebuah hadits shahih yang bersumber dari Ummu Salamah, ia berkata: ”Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: ”Tidak ada seorang hamba pun yan ditimpa musibah lalu mengucapkan: Innaa lillaahi wainnaa ilaihi raaji’uun. Allahumma jurnii fii mushibatii wakhluflii khairan minhaa. (Sesungguhnya kami milik Allah, kepada-Nya kami kembali. Ya Allah, berikanlah pahala kepadaku lantaran musibah yang menimpaku ini dan berikanlah ganti kepadaku dengan yang lebih baik dari musibah ini). Kecuali Allah akan memberinya pahala lantaran musibahnya dan akan mengganti musibahnya dengan sesuatu yang lebih baik darinya.”
Semoga bermanfaat.
Sumber : ummi-online.com
Post a Comment